Wednesday, May 30, 2012

Mengenang Ramadhan Kita

Saudaraku... Mari mengingat-ingat kembali Ramadhan kita. Duduk terpekur,dalam hening dan sepi di sini...tentang apa yang kita lakukan di bulan itu..tentang ruang-ruang waktu saat sahur,ketika kaki mengetuk jalanan di masjid,saat membaca huruf demi huruf al-quran yang lebih banyak dari biasanya. Keteduhan hati,ketenangan jiwa dan kententraman yang meyergap segenap tubuh kita dalam menjalani jenak-jenak puasa di siang hari yang meyebabkan bibir dan tenggorakan kering kerana Allah swt.
Juga ,tentang apa yang kita lalai di bulan itu..tentang sikap membuang-buang masa dalam urusan yang tak ada hubungan dengan kemulian Ramadhan...tentang prilaku menunda-nunda amal shalih..tentang kemalasan yang ada dalam menjalani ketaatan.Kita saat itu sedang didatangi tamu mulia yang kedatangannya kita rindukan..namun sekarang ia sudah meninggalkan kita..kita yang ditinggalkan telah kembali menapaki perguliran pagi,petang,malam seperti bulan-bulan sebelumnya. Adakah pengaruh Ramadhan kita rasakan dalam 30 hari itu??
Saudaraku.. Cuba ingat lagi bagaimana bunyi sebuah hadis riwayat Ibnu Khuzaimah,Al-hakim..Ketika Rasulullah saw yang mengatakan tiga kalimat "Aamin" sebelum naik ke mimbar. Ketika Rasulullah saw menjelaskan bahawa Malaikat Jibril as hadir kepadanya dan mengatakan "Barangsiapa yang merasakan bulan Ramadhan,tapi tidak diampuni dosanya,maka ia masuk neraka dan ditinggalkan Allah..."Itulah kalimat pertama yang diaminkan oleh lisan Nabi saw ynag suci dari dosa. Lalu Jibril as mengatakan lagi" Barangsiapa yang mengenal kedua orang tua atau salah satu dari mereka lalu ia tidak berbakti kepadanya hingga meninggal, maka ia masuk neraka dan ditinggalkan Alaah swt. Itulah kalimat kedua yang diaminkan Rasulullah saw.Kemudian Jibril as kembali erkata,"Barangsiapa yang disebut nama Rasulullah disisinya lalu tidak mengucapkan doa dan selawat atasmu dan ia meninggal,maka ia masuk neraka dan ditinggalkan Allah swt.Inilah kalimat ketiga yang diaminkan Rasulullah saw.
Saudaraku... ditinggalkan Allah swt maknanya kehancuran dunia dan akhirat.Barangsiapa yang merasakan bulan Ramadhan namin tidak diampuni dosanya,bilakah lagi ia akan dapat ampunan Allah?Barangsiapa yang tidak memanfaatkan momentum Ramadhan dengan baik,apakah ada waktu lain baginya untuk mendapatkan ampunan atas dosanya sebagaimana di bulan Ramdhan?
Saudaraku... apakah dosa-dosa kita diampuni dalam limpahan rahmat Allah yang tak terhingga di bulan yang meninggalkan kita?Diamlah saudara,merenunglah dan berkatalah pada diri sendiri tenang jawapannya.Bagaimana kondisi kita hari ini? Hampir seluruh peristiwa dalam hidup ini memiliki musimnya sendiri. Sebagaimana cuaca yang memiliki musim panas,musim dingin,hujan dan semacamnya.Juga peredaran bumu mengelilingi matahari sehingga munculnya waktu pagi,siang dan malam.Maka ketaatanpun memiliki musimnya sendiri.Yakni bulan Ramadhan itu.. Kerana itulah saudaraku.. Abu Sulaiman Khalid bin Al-Walid mempuyai pilihan waktu sendiri yang menjadi musim ketaatannya. Ia pernah mengatakan bahawa di muka bumi ini tidak ada malam yang paling ia dambakan bahkan melebihi malam pengantin,yakni ketika ia berada di malam yang dingan dalam sebuah ekspedisi jihad di jalan Allah swt lalu paginya ia berhadapan dengan musuh.(HR Abu Ya'la)jika mengetahui ada suatu kebaikan,mereka berlomba untuk segera melakukan.Mereka sangat memahami apa yang dikatakan oleh Ats Tsa'labi,"bahawa kemalasan dan kebahagian itu takkan pernah bertemu"
Saudaraku... mari menilai diri kita ,apakah kita termasuk orang-orang berlomba-lumba melakukan kebaikan di bulan Ramadhan yang lalu?Apakah dosa-dosa kita diampuni Allah setelah melewati hari di bulan suci?Ya Allah ,hindari kami termasuk dari golongan dalam doa Jibril yang di amin kan oleh Rasul kami saw...Amin..amin..Ya Rabbal Alamin..